Senin, 29 September 2014

Bingung ya

Apabila kepala desa hasil pelkades berhalangan, atau meninggal maka suara terbanyak kedua pada pilkades menggantikan posisinya sebagai kepala desa sampai dengan maja jabatan kepala desa, (kebanyakan perda pilkades demikian) tetapi untuk presiden bukan suara terbanyak kedua tetapi wakilnya menggantikan presiden yang berhalangan atau meninggal itu.
Jika lima tahun kedepan atau kurang dari itu diadakan pemilu presiden RI lagi , maka tiap partai yang memiliki hak mendaftar calon presiden (15 %suara) sama-sama memiliki peluang. Koalisi partai pun akan berubah.

Ada-ada saja Ketua Partai 'a dukung partai 'b

Hanya ketua partai dungu yang membesarkan partai orang lain tanpa membesarkan partainya sendiri

Sumpah nomor dua

MPR melalui sidangnya Impeachment (pemakzulan) dapat menurunkan presiden kapan pun waktunya atas permintaan DPR. Namun Anggota DPR dan MPR seperti halnya Presiden adalah pemegang jabatan di negeri ini yang disumpah sesuai agama masing-masing yang bertanggung jawab kepada Tuhannya (bersumpah pada Allah bagi penganut Islam) artinya tentu dengan tidak asal impeachment tetapi nyata kejujurannya.

koalisi senasib

Kekuatan koalisi merah putih di parlemen adalah kekuatan psikologis yakni memiliki perasaan sama-sama gagal mengusung presiden masing-masing, bukan kekuatan visi apalagi kekuatan faham partai

Kemudian sepi-sepi saja

Budaya yang memalukan dan biasa terjadi di Indonesia pada anggota DPRD kab/kota. Propinsi juga DPR adalah rame-rame menolak LPJ Bupati/Walikota,Gubernur/Presiden pada dua bulan sebelumnya dan sepi-sepi saja pada saat LPJ dibacakan

"Kacang lupa kulitnya"

"Kacang lupa kulitnya" itulah anggota DPR , mereka tidak tahu harus berterima kasih pada siapa sampai mereka duduk menikmati fasilitas dan pendapatan seperti sekarang ini

Pilkada Langsung diusung sendiri diberhentikan sendiri

Negara akan maju jika demokrasi di negeri itu berjalan baik, sebab demokrasi membuka kreativitas, tetapi ada juga yang tak suka demokrasi karena kalah di ajang demokrasi. Ketika mereka mengalami kemenangan mereka juga mengagungkan demokrasi. Buktinya ? :
Disyahkannya RUU Pilkada pada 26 Septeber kemarin adalah sebuah karakter manusia yang tidak perlu diajarkan pada generasi muda yakni : "menjilat ludahnya sendiri."